Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

Serunya Mengajak Balita Berkebun


Sejak punya rumah dengan halaman luas, saya dan suami memang sepakat untuk memulai perkebunan rumahan. Kami memakai metode FAITH (Food Always In The Home), metode pertanian Philippine yang gampang-gampang susah. Intinya, pertaninan FAITH ini adalah dari rumah untuk rumah. Jadi, sudah 4 bulan terakhir ini kami menanam sendiri sayur-sayur kami.

Namanya berkebun di rumah, pasti dong seluruh penghuni rumah jadi ikutan, termasuk Jiwo dan pengasuhnya. Saya dan suami bergantian mengurus serta merawat tanaman-tanaman. Pengasuhnya Jiwo, kebagian menyirami setiap pagi dan sore, plus sapu- sapu halaman 2 hari sekali. Nah, si Baby Nguwil yang ngocol itu, dapat bagian ngerecokin sambil belajar. hihihihi

Balita Bercerita

Sejak bayi, Jiwo sudah dibiasakan untuk mendengar cerita atau percakapan dalam jumlah banyak. Ceritanya macam-macam, kadang pakai boneka tangan, boneka jari, mainan mobil-mobilan, atau sekedar gambar-gambar di smartphone saya. Pokoknya, dalam sehari, Jiwo bayi pasti ada saat diceritakan atau diajak bercerita bersama. Bisa cuma 10 menit, atau kalau saya lagi selow bisa sampai berjam-jam kami masuk 'dunia lain'. Apalagi kalau saya dan bapaknya sama-sama lagi santai, kami bertiga bisa seru sahut-sahutan cerita apa aja. Ya, apa aja :D

Dua Tahun

Hya amplooop... Udah sebulan lewat, saya belom juga nulis tentang ulang tahun ke 2 nya Jiwo. Maaf ya dek... Ibu lagi super-rempong sama skripsi. Jadi lupa sama blog kamu :(

Akhirnya, Jiwo ulang tahun ke 2 dengan potong kue dan tiup lilin seadanya. Dan yang bikin bahagia, teman dekat saya berhasil menemukan hiasan kue berbentuk Thomas di toko kue yang dia ubek-ubek seharian. Yay! Terimakasih tante Susi... Acara ulang tahunnya super duper sederhana. Cuma ada Jiwo, saya, bapaknya dan Tante Susi (temen saya). Kami tiup lilin dan potong kue ala kadarnya, kuenya pun beli di toko kue deket rumah. Pokoknya bener-bener sederhana tapi hangat :)


Pengumuman Giveaway Jiwo Turns 2

Halohai...

Hiyaaa, udah pada nungguin pengumuman Giveaway Jiwo Turns 2 ya ya ya? Maafkaaan.. Harusnya kan kemarin yah, tapi pas banget ada pemadaman listrik separo Jawa Tengah. Jadi deh, terpaksa telat sehari. Maaf yaaa... *salim keliling*

Langsung aja deh ya.. Ini para pemenang berikut alasan dari kanjeng suami. Bhik!


[GIVEAWAY] Jiwo Turns 2



Alhamdulillah.. 5 oktober 2014, bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Jiwo genap berusia 2 tahun. Saya antara senang dan kecewa. Senang karena puji syukur anak saya terus tumbuh dengan keadaan sehat, pintar, ceria dan sedikit tengil sampai hari ke 730 hidupnya. Kecewa karena saya dan suami sedang didesak hal penting, sehingga kami gagal memberikan pesta ulang tahun bertema Thomas seperti yang pernah kami janjikan. Huks.

Main Tepung Warna Ala Ubii


Jiwo itu, termasuk anak yang rempong bin ribet dan rese kalau soal mainan. Mainan dia itu sekeranjang guede, belom lagi mainan-mainan yang bisa dinaikin, rumah sampai penuh! Tapi, dari seabrek-abrek mainannya itu, dia cuma betah dan suka sama satu: vespa. Jadi mainan sekeren, semahal, dan selucu apapun, paling dia bertahan main cuma 10 menit. Abis itu bosen dan dia memilih untuk ngorek-ngorek tanah di kebun atau ngerecokin ibunya kerja cuma buat liat video bis di komputer.

Anak Laki-Laki Kok Pipisnya di Kamar Mandi?

"Ngapain cari kamar mandi? Di bawah pohon itu aja!"

Kata-kata-nyaris perintah-ini sering banget saya dengar kalau lagi momong Jiwo main sama temen-temennya. Jadi, kami, sebagai mamak-mamak komplek yang heits dan gaul abes, semacam punya jadwal nongkrong gitu. Biasanya, seminggu sekali atau dua kali, kami kumpul di halaman masjid atau di rumah salah satu tetangga. Gak penting-penting amat sih.. Ya rutinitas emak komplek aja gitu. Duduk-duduk di teras mesjid komplek sambil momong anak pada main, dan memenuhi kebutuhan primer hidup ibu-ibu: gosip. Hahahahaha

Nah, biasanya, kami kumpul dari sore sekitar jam 4 (jam bangun tidur siang anak-anak), sampai magrib. Anak yang kumpul banyak, bisa 5 - 6 anak beserta ibu atau pengasuhnya. Rata-rata seumuran Jiwo atau lebih dikit. Ya umur-umurnya anak lagi toilet training gitu.. Termasuk Jiwo. Jadi kalau lagi main, pasti ada aja anak yang tiba-tiba ngompol di tengah jalan atau yang udah pinteran dikit, sibuk jerit-jerit minta pipis ke ibunya.

Kartu Pos Oliver dari Bude Uniek

Tau monyet tengil cerdik bernama Oliver? Dia adalah salah satu tokoh serial singkat di Baby Tv yang lucu, pintar, banyak akal dan sangat menarik perhatian anak-anak. Yap, termasuk Jiwo. Kalo udah nonton Oliver, biarpun diulang kesekian ratus kalinya, tetep aja melongo serius banget depan layar. Yaa secara kami belum mampu pasang tv berbayar, jadi, Baby Tv nya boleh download per seri. Hihihihi

Mencintai Indonesia, Sesederhana Doa

Setiap ada orang nanya nama anak saya dan saya jawab, kebanyakan penanya akan membalas dengan muka heran dan mengulang nama yang saya sebutkan, “Jiwo?”. Dan saat seperti itu, saya selalu dan selalu mempertegas sambil menyebutkan lengkap kata pertama namanya, ‘Iya, Jiwo. Sujiwo..”.

Belajar Solat

Ini saya yang norak apa gimana sih? Kok kayaknya seneng banget anak saya bisa solat. Soalnya saya liat anak-anak lain seumurannya, jarang banget ada anak dibawah 2 tahun udah ngerti solat. Malahan, kalau di mesjid kayak teraweh gitu, saya biasanya liat anak-anak dibawah 2 taun itu masih suka nangis kalo ibu atau bapaknya solat. Paling sering kalau solat IED, pemandangan balita nangis ditinggal solat tuh udah umum banget. Makanya, saya bangga semi semi norak sama Jiwo, di usianya yang baru 20 bulan, dia sudah mau belajar solat bahkan bisa menirukan dengan semi semi bener. Hihihi Alhamdulillah..

Solatnya sih masih ala dia ya.. Minta dipakaikan sarung, minta digelarin sajadah, trus dia berdiri di tengah-tengah sajadah, angkat tangan, trus berdiri mematung ala orang solat. Trus nungging-nungging ceritanya sujud, trus duduk Tahiyat. Setiap ganti gerakan, dia bakal teriak "Baa...", maksudnya itu takbir "Allahuakbar.." kayak orang solat seharusnya gitu.. Selesai solat, dia makin bikin saya bangga dengan kebiasaannya duduk dulu di sajadah dan mengadahkan tangan. Ceritanya doa.. trus dia usap kepala (iya, dari rambut sampai dada kadang perut) sambil bilang "In..." yang berarti Amin.. Sebagai penutup, dia akan mencium tangan partner solatnya. Hihi Anak pinter, solatnya lengkap! ^_^


Bisa Ngomong

Sebenernya udah rada lama Jiwo bisa ngoceh. Kata pertamanya yang saya ingat itu "Ma...", berbulan-bulan yang lalu. Dia panggil saya ibu, jadi waktu itu saya ambil kesimpulan kalau kata pertama dia adalah panggilan untuk pengasunya "Mbah..", tapi karena belum lancar, jadi yang keluar "Ma..". Kata kedua adalah "Papapapapa...", panggilan buat bapaknya. Saya sempet sebel, karena bukan "ibu.." kata pertama atau kedua yang dia bisa. Huhuhuhu :(

Mulai belajar Nakal

Namanya anak udah 20 bulan yah, mungkin emang udah waktunya ngerti macem-macem, termasuk bagaimana jadi anak nakal yang baik. Pfft. Malesin juga sebenernya, selama ini kan Jiwo itu anak yang baik, penurut, ngalahan banget sama temennya, dan sangat gampang dibilangin. Tapi ya beginilah proses tumbuh kembang anak. Sudah waktunya saya harus berhadapan dengan balita yang sudah bisa memerhatikan dan meniru sekitarnya, termasuk soal merebut, protes, memukul, bahkan mogok jadi anak baik. Coba, siapa yang paling nelangsa di sini? Siapa? Siapa? *gantung diri*

Sekarang, Jiwo sering main sama teman-temannya di masjid. Jadi, di dekat rumah kami ada masjid yang jadi tempat kumpul balita-balita setiap pagi. Kayak beskem gitu... mungkin karena pengasuh-pengasuhnya bingung ya mau ngumpul dimana, jadilah masjid yang sepi kalau pagi itu dijadikan tempat nongkrong. Lumayan juga kan, sambil ngasuh anak majikan, sambil gosip atau berbagi makanan. Malah kadang pengasuhnya Jiwo baru berangkat ke masjid, kalau sudah ada sms dari teman sesama pengasuh. Jadi semacam panggilan ranger gitu. Muahahaha


Tumbuh Taring dan Graham

Saya tuh agak kurang bahagia setiap Jiwo tumbuh gigi. Bukan perkara gak bersyukur atau gak sayang anak, tapi, preman kecil saya ini hobi gigit putingnya juara banget. Saya sering berharap dia tumbuh gigi lengkapnya nanti aja di atas dua tahun, pokoknya setelah sapih. Gusti.. demi deh, saban malem puting saya rasanya kayak diiris pisau trus kecipratan air garem. Pedih T.T


Jiwo Masuk Koran


Sampai hari ini, profil saya sudah beberapa kali muncul di surat kabar. Beberapa kali sebagai penulis, beberapa kali sebagai blogger, dan sekali sebagai fotografer perempuan. Nah, setiap profil saya dimuat di surat kabar, fotonya selalu sendirian. Karena saya selalu menolak difoto dadakan, jadi setiap ada wartawan minta wawancara, selalu saya kasih foto yang udah ada. Andalannya sih foto saya pakai baju hitam lagi pegang buku. Hihihihi Lagi cakep soalnya :D

Memilikimu adalah Belajar Ikhlas

Dek,
Untuk ibu, ikhlas adalah tentang hal yang tidak bisa sama sekali disebut-sebut. Karena ikhlas adalah melakukan lalu melupakan. Ikhlas adalah melakukan lalu menyerahkan pada Illahi Rabbi, pemilik hidup dan kepasrahan. Dan ibu sama sekali belum pernah melakukan ikhlas.


Liburan ke Lokawisata Baturraden


Dari rumah kami ke Lokawisata Baturraden, kalau naik mobil atau motor, enggak sampai 15 menit. Deket banget! Tau Lokawisata Baturraden, kan? Itu lho.. wisata air terjun di kaki Gunung Slamet. Lokasinya ada di ujung kota Purwokerto. Kota kami :)

Hadiah dari Kakak Bo et Obi



Belum lama ini, saya menang giveaway di blog salah satu teman. Namanya tante Indah. Kata pengumuman sih saya dapat tempelan kulkas dari New York dan Myanmar. Saya seneng buanget.. karena selama ini gak pernah punya tempelan kulkas, apalagi dari luar negeri. Suka iri liat temen saya yang hobi postcrossing, sering dapet tempelan kulkas dari berbagai negara. Kan pingin juga kulkas saya ada hiasan dari negara orang gitu.. Kalo tetangga dateng kesannya sering kemana-mana, jadi bisa pamer pamer padahal saban hari di rumah doang. Hahahaha modus bener x))

Suleten, Mitos dan Faktanya


Awalnya, saya kira Jiwo cuma beruntusan biasa. Biang keringat atau semacamnya. Ternyata semakin hari, beruntusannya semakin banyak dan jadi besar-besar. Bentuknya juga gak seperti biasanya, jadi seperti luka kebakar atau melepuh. Kata eyangnya (mertua saya), Jiwo ini Suluten, atau ada yang bilang juga Suleten. Menurut orang Jawa, Suleten ini karena ada pakaian Jiwo yang terbakar, jadi kulit Jiwo ikut melepuh. Saya lantas mikir, apa hubungannya?

Gak mau dikalahkan rasa bloon. Saya pun cari tau banyak-banyak soal Suleten ini. Berikut informasi yang berhasil saya keruk.

Bisa Jalan

Akhirnyaaaaa....
Setelah penantian sampai dinyinyirin tetangga sana sini, ditelfonin seminggu tiga kali sama eyangnya, disabetin sama tukang pijetnya, dibeliin baby walker sama tantenya, digalauin sama pengasuhnya, Sujiwo Arkadievich Pramukti, tepat tanggal 28 Maret 2014, BISA JALAAAAAAAN :D

Alhamdulillah....
Sejak bisa jalan, setiap waktu luang, gak pagi gak siang gak sore gak magrib-magrib, saya gak ada berentinya ngajak dia muter-muter komplek sampai ngos-ngosan. Ngapain? Pamer ke tetangga-tetangga doooong. Hahahahaha mohon dimaklumi mamah muda salah gaul yang satu ini yah x)



Ini ada sedikit videonya lagi jalan. Biar gak dibilang hoax gitu, hihihihi. Sebenernya ini cuplikan-cuplikan video buat ikutan lomba video produk baby wipes di facebook. Tapi, entah kenapa tiba-tiba males. Males aja gitu video saya sama Jiwo jadi bahan promosi gratisan produk orang. Belom tentu menang juga kan.. Yasudahlah, beberapa klipnya saya potong-potong trus saya bikin ginian. Lumayan kan buat pajangan di blog, pamer ke pembaca kalau anak saya beneran udah bisa jalan. Muahahahaha. Misi ah, mau lanjut keliling komplek x)

Rambut Rontok Pasca Persalinan

Dua bulan setelah melahirkan, saya diserang rasa parno luar biasa. Namanya baru jadi Mama kan ya, mana ngerti kalau tubuh setelah melahirkan itu mengalami banyak perubahan yang sebagian besar, me-nye-dih-kan. Haks. Ya perut jadi berlipat, ya kulit jadi kasar dan kusam, ya selulit dimana-mana, ya rambut rontok pasca persalinan, satu-satunya perubahan yang saya syukuri adalah payudara membesar jadi super-montok. Muahahaha Sisanya, me-nye-dih-kan x)


Urusan kulit kusam, berlipat, kasar dan selulitan, saya bahas kapan-kapan ya.. sekarang saya mau bahas dulu soal musim gugur yang pindah ke kepala. Jadi, saya juga baru tau, kalau perempuan yang baru melahirkan itu rambutnya bisa rontok super-duper-hyper-megatron parah. Sekali sisiran, rambut yang rontok bisa sampai 100 helai. Suer, saya pernah ngitung. Belom lagi kalau keramas, haduh, lubang air kamar mandi saya sampai mampet gara-gara rambut.

Hadiah dari Aubrey


Inget bayi perempuan bernama Aubrey yang pernah saya bahas di postingan tentang Rumah Ramah Rubella?

Scooter Baru


Berhubung emak bapaknya kere berkepanjangan, selama ini Jiwo kalau main sama temennya, suka rebutan motor-motoran atau kereta mainan yang bisa dinaikin. Kadang, sepeda atau kuda-kudaan. Pokoknya semua mainan yang bisa dinaikin, Jiwo pasti suka dan rebutan! Ngeliat Jiwo kayak gitu, saya tentu kasian dan pengen banget beliin ya.. Tapi, mainan gituan kan gak murah!Mainan temennya yang kereta-keretaan plastik bisa dinaikin itu, harganya 900ribu! Weeew... duit darimanaaaah >.<

Kerja

Saya dan suami bukan pasutri horang kayah yang duitnya tinggal gesek atau pencet atau kentut. Harga susu dan pampers dan makan dan kebutuhan hidup lain yang gak bisa dibeli pake daun, mau gak mau memaksa kami untuk sama sama bekerja. Iya, saya dan suami harus sama-sama mencari nafkah. Demi hidup, kami setuju tidak setuju, merelakan anak satu-satunya, dirawat oleh pengasuh.

Ngeringkel

Balita lain, kalau lagi males belajar jalan atau titah, biasanya ngapain? Ada gak sih yang nemu aja cara jitu males jalan dengan ngeringkelin kakinya di kaki emaknya? Iya, kayak anak saya ini nih. Si Jiwo. Gak ngerti siapa yang ngajarin, bisa-bisanya dia inisiatif untuk ngeringkel kayak anak onyet begitu kalo lagi males jalan. Hahahaha ada ada aja ya :D


Kalau lagi main di luar naik stroller, suka ada tetangga kepo yang rewel "Jangan naik stroller terus, mbak! gimana mau bisa jalan kalau gak dilatih". Biasanya sih saya cuma jawab dengan senyum cantik, padahal di hati pengen banget ngemeng "lo gak tau kaaaan... anak gueeeh.. selalu punya cara buat ngasih tau kalo dia lagi males belajar jalan... grrrrr".

Dibalik Nama Sujiwo Arkadievich Pramukti


Postingan kali ini, adalah jawaban dari pertanyaan banyak orang: 

Apa makna dibalik nama Sujiwo Arkadievich Pramukti? 

Saya juga gak tau kenapa orang-orang pada penasaran, padahal seinget saya, belom pernah ada orang yang pengen tau nama saya artinya apa. Mungkin nama saya pasaran kali ya, jadi pada bodo amat X)

Baiklah, saya mencoba menjawab. Bukan bukan, bukan saya. Tapi kami. Karena postingan ini ditulis oleh dua orang, saya dan suami. Bapak ibu dari Sujiwo Arkadievich Pramukti. Ini akan panjang, dan sedikit puitis mendekati lebay. Haks :))

Sujiwo Arkadievich Pramukti, nama ini kami racik di beberapa bulan sebelum kelahirannya. Tapi, spesial Sujiwo, adalah doa yang sudah kami siapkan bertahun-tahun sebelum saya hamil. Apapun rangkaiannya nanti, nama anak laki-laki kami adalah Jiwo. Bahkan mimpi tentang anak laki-laki dengan nama ini sampai saya abadikan menjadi tokoh utama sebuah dongeng di sebuah buku, dua tahun sebelum kelahirannya. Kami sudah sangat lama mempersiapkan nama untuk kehadirannya, dan hari ini kami memeluk wujud terindahnya :')

Langkah Pertama

Setelah merangkak, jengking-jengking, nungging-nungging, nyungsep-nyungsep. Akhirnya, Jiwo melakukan langkah kakinya untuk pertama kali. Tanpa bantuan, tanpa pegangan, tanpa banyak-banyak, cuman selangkah trus ambruk lagi. Muahahaha

Gak apa, sayaaaang... Ibu udah bangga banget ngeliatnya. Besok-besok dicoba lagi yaaa..


Ini langkah pertama Jiwo, 14 Januari 2014. 30 hari sebelum ulang tahun ibunya. Haks. Penting banget :)) Ini amazing banget lho, Jiwo melakukan langkah pertamanya pas banget saat saya lagi jeprat jepret mau ngambil gambar dia dengan setelan andalannya. Dia melangkah dan kefoto. Langkah pertama anak saya terekam kamera. Subhanallah banget yes? :')

Postingan ini ditulis tanggal 4 february, sekarang langkahnya udah mulai banyak.Ya, dua kadang tiga. Abis itu? tentu saja gabruk lagi. Hahahaha Semangat, Dek!

Belajar Tidak Merebut dengan "Minta..."

Namanya juga balita yah, belum ngerti namanya barang milik sendiri dan orang lain. Apapun yang dia suka, sekalipun itu punya orang lain, ya bisa seenaknya aja dia rebut dan dia hak-milik-in. Sekali lagi, namanya juga balita. Semua barang di dunia adalah miliknya. Muahaha

Nah, saya sadar betul, mengajari balita tentang kepemilikan itu agak sulit. Jiwo susah sekali membedakan mana barang miliknya dan mana milik orang lain. Makanya, daripada dia terus-terusan ngerebut mainan temannya atau main rebut aja makanan orang lain, saya mengajarinya untuk sopan dalam meminta.

Mengenal Fungsi


Waktu Jiwo kecil, saya punya kebiasaan nyama-nyamain kebisaannya dengan yang ada di buku panduan posyandu atau modul modul parenting. Satu bulan udah bisa apa, dua bulan harusnya bisa apa, tiga bulan harusnya udah gimana... teruuuuus sampe saya capek sendiri. Dan ternyata, udah beberapa bulan ini saya capek dan berhenti buat nyocok-nyocokkin begituan. Saya merasa, yaudahlah biarkan dia tumbuh alami apa adanya. Kalau terlalu sering disama-samain dengan modul atau apalagi sama anak orang, rasanya anak sendiri gak ada bagusnya. Anak orang udah bisa inilah itulah, kok anak saya belum? Lah, daripada terus-terusan pusing sama hal gituan, let it flow aja. Biarkan dia tumbuh sebagaimana harusnya dia tumbuh.

Tumbuh Gigi Lagi

Tulisan ini harusnya dipost dua bulan yang lalu. Karena gigi barunya tumbuh udah sejak dua bulan yang lalu. Tapi.... ya namanya mamak paling (sok) sibuk sejagat. Jadi barulah bisa diposting sekarang. Tertanggal, 14 Januari 2014 ini, gigi Jiwo udah resmi ada DELAPAN. Alhamdulillah... yang ini tumbuhnya langsung sekali empat. Tetep pake acara badan anget dan rewel berhari-hari. Tapi masih bisa terkendali. Senangnyaaaaa :')


Gigi udah 8 bisa makan apa aja? Seharusnya sih udah makan nasi yah.. tapi Jiwo rada manja, jadi udah 15 bulan begini, dia masih aja makan bubur pake lauk dan sayur yang harus dihaluskan juga. errr. Tapi udah kuat buat makan biskuit berbungkus-bungkus. Apalagi ciki. Apalagi kerupuk. Apalagi peyek. Aduh... ampun deh doyannya.. giliran makan yang beneran, mendadak gigi delapan bijinya gak bisa berfungsi. Dilepeh aja gitu nasinya utuh -_-

Oiya, perubahan yang paling ketara dari 4 gigi barunya ini adalah puting saya dan 2 botol dotnya. Gigi makin banyak kan... puting saya makin lecet-lecet dan puting botol dot nya robek semua. Ya nasib ya nasib ya nasib.. gak ngebayangin deh nanti kalau giginya ada 15 misalnya. Bisa-bisa tiap hari beli puting dot baru. Alamak... semoga enggak :| *komat kamit*

Pertama Kali Rawat Inap

Akhirnya... pecah telooor. Untuk pertama kalinya dalam hidup, anak saya yang gantengnya lewat batas rawat inaaaap. Woohoooo :D *semacam salah ekspresi*

Sejujurnya saya sedih banget liat Jiwo di rawat inap begitu. Apalagi waktu tangan kecilnya ditusuk jarum infusan, haduduh, saya cuma bisa nahan air mata sambil keluar ruang IGD. Biarin aja bapaknya yang nemenin, saya gak kuat. gak kuat nahan nangis. Tapi... kalau sedih terus, ya tambah kelam aja hari-hari saya. Udah anak masuk rumah sakit, sayanya murung terus. Haduu.. yaudahlah, saya memutuskan untuk cari-cari sisi serunya. Salah satunya adalah dengan mensyukuri bahwa akhirnya ngerasain juga anak masuh rumah sakit. Seru juga X)