Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

#JepretanJiwo: Sini Bu, Singgah Dulu..



Singgah ini nama cafe, ya tau sendiri lah ya Jiwo mah balita tongkrongan, senengnya ke cafe bukan ke playground. bhahahahaha Ini tempat saya dan Jiwo keluar dari keseharian kami sebagai ibu dan anak rumahan. Tiap bosen di rumah, kami ngacir ke sini. Kadang bertiga sama bapak, kadang berdua aja, kadang rame-rame sama temen-temen saya. Nak gawl Purwokerto banget yekaaaan.

Soal anak rumahan itu, iyain aja plis.

Urusan Rumah Tangga Kami Bukan Konsumsi Publik



Ada temen fesbuk saya nge-share artikel "Mengajak Istri Jalan-Jalan, Pahalanya Sama dengan Itikaf Selama Sebulan". Intinya si artikel bilang kalau suami ada baiknya sering ajak istri dan anak jalan-jalan karena itu membahagiakan keluarga, dan ya pastilah berpahala. 

Tapi lucunya dia nge-share dengan caption, "Sampai lupa rasanya jalan-jalan.. Mungkin dia tidak ingin berpahala". Lengkap dengan emotikon senyum manis -> :). Hahahahaha dengan alasan sangat pesonal, saya unfriend. Lagian gak kenal-kenal amat, bukan teman di dunia nyata juga. Ya udahlah maaf, bhay.

Ada lagi teman dekat saya nge-share artikel di fesbuk, lagi-lagi tentang suami. Saya lupa tepatnya, pokoknya ada kalimat-kalimat, wahai suami.. lihatlah istrimu tak secantik gadis-gadis itu karena ia lelah mengurus anak-anakmu blablablabla panjanglah pokoknya. Intinya, woy suami jangan selingkuh sama gadis, karena istri lo kucel kumel itu ya karena ngurus rumah tangga elo!

Atas artikel ini, teman saya kasih caption begini, "Senyumin aja.. Biar sadar sendiri". Karena saya sayang sama dia sebagai temen, langsung saya japri. Akhirnya dia curhat panjang lebar lalu dia hapus share-nya itu.

Drama Persapihan (3): Jiwo Sayang Ibu..


Oke, sinetron persapihan kita lanjutkan kembali. Si baby nguwil bernama Jiwo ini punya modus baru buat malak nenen.

Satu hari, dengan wajah memelas, dia datang ke sana dan langsung peluk. Saya terenyuh, peluk balik.

Kutukan Remote Tv Rusak


Saya nggak ngerti deh ini kena kutukan apa, tapi di rumah kami, ada misteri yang sampai sekarang belum juga terpecahkan: Remote Tv SELALU RUSAK. Kerusakan paling sering itu si remote nggak mau nyambung sama tv, jadi mencet nomer berapa, si channel kabur ke nomer berapa. Meleset jauh. Kayak ngacir semaunya gitu. Kzl.

Bukan sekali dua kali, tapi sering banget. Semua remote tv kami bentuknya mengenaskan, pasti coel pecah dimana-mana dan sebagian besar tertutup isolasi. Entah karena dilempar Jiwo, atau karena kami pukul-pukul demi bisa bener lagi. Nggak tau juga ini adat darimana, remote rusak bukannya dibenerin, malah dipukul-pukul tiap ngaco. Ya makin ngaco lah.

Nak, Ayo Kita Lihat Dunia..


Jiwo, ini ibu.

Dulu, waktu ibu kecil, eyang kakung sering ajak ibu ke luar kota naik kereta api. Paling sering ke Bandung, naik kereta Parahiyangan. Ibu senang sekali. Karena dengan jalan-jalan, ibu jadi bisa tau kalau Bandung itu dingin, ibu paham kalau manusia itu dilahirkan berbeda-beda dan nggak apa-apa. Di Bandung, orang-orang bicara dengan bahasa sunda, nadanya mendayu-dayu. Tapi di sana juga ada orang Medan, bicaranya keras seperti menantang. Dan mereka hidup bersama. Nggak apa-apa. Ibu tau karena eyang ajak ibu ke Bandung.

Ibu pengin sekali Jiwo seperti ibu dulu. Makanya ibu sering ajak Jiwo jalan-jalan. Karena ibu percaya, perjalanan adalah sekolah terbaik untuk kamu. Dengan perjalanan, kamu bisa belajar bahwa hidup itu punya banyak warna, banyak macam manusia, banyak rasa, dan banyak bunyi. Dengan perjalanan, kamu bisa mengerti kalau dunia itu luas dan indah. Ada guru dimana-mana, ada ujian naik kelas yang harus kamu hadapi kapan saja, ada jutaan pelajaraan yang bisa kamu serap kapanpun kamu mau.

Wisata Edukatif untuk Anak-anak di Sekitar Bandung



Papa saya tinggal di Bandung, dan kami otomatis jadi sering ke sana. Namanya eyang yekan, saban weekend pasti ngerayu-rayu cucunya biar jenguk. Iming-imingnya wisata. Saya suka heran sih, lah wisata apaan di Bandung? Buat anak-anak pula. Wisata belanja? Itumah emaknya yang doyan.

Namanya weekend kan pasti penginnya ngajak anak ke tempat wisata yang menarik dan edukatif, ya. Hoiya harus edukatif, saya kan ibu muda masa kini yang suka sok-sokan learning by traveling. HAHA gayamu. Dan demi membahagiakan papa, akhirnya saya mengumpulkan banyak-banyak info tentang wisata edukatif untuk anak-anak di sekitar Bandung. Jadi beneran bisa nengokin sekalian ajak Jiwo wisata.

Gak khawatir sih ngajak anak ke Bandung, apalagi urusan menginap, kan Hotel Murah mah bisa pesan via Traveloka. Hotel Amarroossa Bandung, misalnya. Banyak tuh tempat wisata di dekat Hotel Amaroossa Bandung.

Jangan Pintar, Jangan Soleh, Jangan Berguna Bagi Nusa Bangsa


Jiwo, ini bapak.
Bapak masih ingat betul sensasi luar biasa saat melihat bayi seberat 4,5 kilo lahir ke dunia. Bahagia, bangga, bercampur ngeri yang juga nggak biasa. Waktu itu bapak masuk babak hidup yang jauh berbeda. Menjadi ayah, menjadi orang yang harus mampu memberimu contoh-contoh dalam menjalani kehidupan.

Hari ini, genap empat tahun kamu hidup di dunia. Sama seperti ayah-ayah di keluarga lain, bapak juga punya ucapan, doa, atau sebut saja harapan. Ada tiga, semoga kamu mengamini semuanya.

Atheis Paling Sederhana

Beberapa waktu lalu, keluarga kecil kami ‘ambruk’ sampai keuangan benar-benar habis. Saking habis nya, Jiwo makan nasi cuma sama kecap. Pada puncaknya, sambil menangis, saya marah sama Tuhan. Kenapa Dia yang Maha Kaya tega membiarkan anak saya makan cuma sama kecap?

**
Ambruk ini bukan tanpa alasan. Tepat saat pindah rumah, kami kena masalah yang betul-betul di luar perkiraan. Uang harus kami keluarkan sampai angka jutaan rupiah dan kami gak bisa apa-apa selain berusaha ikhlas. Ikhlas melihat rupiah terakhir kami melayang begitu saja tanpa tau kapan dan bagaimana kami bisa mendapat gantinya.

Drama Mama Muda bernama Gumoh

Dulu, waktu masih gadis (hatcim!), bayangan saya tentang menjadi ibu adalah hari-hari yang kece bak para selebgram itu. Jagain bayi tetap cantik, ke mol dengan gaya selangit ala-ala hot mom di tv, pokoknya kalau difoto.. bikin gadis-gadis pada komen “Waa.. jadi pengen punya anak”.

Lalu Jiwo lahir dan semuanya buyar total! Hahahaha boro-boro bisa gaya selangit, jalan ke mol belom ada setengah jam aja si kecil udah minta nenen, trus gak lama dia gumoh. Baju saya yang sudah disiapkan kece sedemikian rupa, kena gumoh dalam sekali hoek. Muahahahaha Belom lagi dia itu perutnya sering kembung, jadi gampang rewel karena gak nyaman. Hot mom ala-ala seketika berubah jadi baju lepek mandi keringet ngurusin bocil nangis terus X))

Hidup Tanpa Pembantu Rumah Tangga, Gila Lu Ndro!


Iya, kalian gak salah baca judulnya. Saya, mamah muda yang manja seamit-amit, sudah dua bulan ini hidup tanpa pembantu rumah tangga. Tanpa pengasuh, jauh dari orang tua, tanpa daycare, tanpa tukang cuci, bener-bener semua dipegang dan dikerjakan sendiri. Coba mana keproknya kok sepi bener? xD

Semua bermula dari keputusan keluarga kecil kami untuk pindah rumah. Bukan keputusan sih sebenarnya, tapi keterpaksaan. Gara-garanya kontrakan kami dijual sama yang punya, jadi mau gak mau lah kami harus pindah. Setelah cari-cari kontrakan baru, dapetnya di ujung dunia. Daerah Purwokerto super-pinggiran yang beneran jauh dari peradaban. Ya gimana, namanya juga kontraktor yekan, dalam waktu mepet dan dengan berat hati, pasrah kami pindah ke rumah baru yang senemunya itu.

#JepretanJiwo: A Hero Named Bapak


Ini pertama kalinya ada foto bapak sendirian di blog Jiwo. Dan dengan bangganya, foto pertama ini dijepret langsung sama Jiwo. Yay! :D

Foto ini sebenernya saya lagi review produk kecantikan, trus difotoin bapak Jiwo seperti biasa. Eh ternyata si baby nguwil gatel, pengin jeprat jepret juga. Karena sayanya lagi sibuk ngurusin pemotretan produk dan gak bisa jadi model, yaudah akhirnya mas suami duduk di atas bola basket, di dapur, pose deh! Agak geli juga sih kenapa kudu di dapur, gak bisa agak sanaan dikit gitu, ruang tamu. Kan jadi rada lucu fotonya. Bekgronnya gak perlu bokong panci item ledes begitu. Gak nyari bangku pula, main jogrok aja di atas bola -_-

Nak, Jangan Lupa Nonton Bola..

Premiere league sudah di depan mata. Suami saya, jelas siap geber buat nonton bola bareng Jiwo. Dia itu ya, main bola mah enggak bisa. Nendang aja mencong kayaknya. Tapi, pengetahuannya tentang sepak bola boleh diadu. Buat dia, anak laki-laki gak apa-apa gak bisa main bola. TAPI HARUS SUKA NONTON BOLA. Karena menurutnya, sepak bola adalah separuh hidupnya laki-laki. Mungkin kurang laki gitu ye kalo gak suka bola.

Kelakuan ini, sama dia ditular-tularin ke Jiwo dan saya. Saban dia selesai nonton bola, curhatnya sama saya. Pemain, pelatih, skor, sampai kerusuhan supporter adeblah adeblah diceritain semua. Saya peduli? KAGAK! Muahahahaha. Tapi ya gitu, namanya istri solehah. Saya dengerin biar dia senang. Dan sekarang saya jadi apal lagu-lagunya Chelsea Fc, saking seringnya diputer di rumah. Sontrek masak. Err.

Tips Sederhana Menemukan Model Baju Batik Kantor



Dulu, waktu masih kerja konvesional, hal sepele yang sering menghantui saya adalah soal baju. Namanya mamah muda yekan, satu lemari saya isinya cuma kaos, celana pendek sama daster. Setiap meeting dengan klien, saya pusing bukan main karena masa pakai baju itu lagi itu lagi? Sedangkan kalau beli baju baru, ah paling cuma dipakai sekali dua kali. Karena saya ke kantor boleh pakai kaos, malah boleh pakai lektong. Ehehe kantor saya cihuy ya?

Bapak yang Masak



Di keluarga kecil kami, banyak hal-hal yang agak 'belok' dari keluarga biasanya. Urusan masak misalnya, yang turun tangan selalu suami saya, bapak Jiwo. Bukan karena saya gak bisa masak, slengean gini saya mah jago di dapur. Tapi, emang si bapak aja demen masak. Semangatnya dia nguprek di dapur itu setara dengan semangatnya nonton Chelsea fc.

Saya kebagian girangnya lah jelas. Alhamdulillah gak udah-udah. Jadi punya alasan buat enggak masak dan tinggal makan. Hahahahaha Istri yang sangat solehah, yah? :')

Bangun Pagi Jajan Gorengan UFO


Setiap berhasil bangun pagi, keluarga kecil kami punya ritual seru, yaitu jalan kaki ke depan komplek jajan gorengan UFO. Ini semacam perayaan gitu, karena asli kami tuh makhluk malam semua. Beneran semua sampai Jiwo-Jiwonya. Belum bisa tidur kalau belum di atas jam 12 malam, jadi belum bangun kalau belum lewat jam 9 pagi. HAHA

Nah, kalau bangunnya di bawah jam 9, kami selalu merayakannya. Karena buat kami itu prestasi besar yang jarang banget kejadian. Hahahaha Biasanya, kami ke pasar naik motor, belanja foya-foya sampai kulkas penuh. Karena namanya pasar kan, apa-apanya lebih murah jadi suka bikin kalap. Tapi kalau bangunnya sebelum jam 7, kami akan jalan kaki bertiga, berburu gorengan UFO.

Tips Memilih Sepatu Bayi Perempuan yang Nyaman dan Menarik


Sekitar sebulan lalu, teman saya melahirkan anak pertamanya. Bayi perempuan. Dan seperti biasa, setiap ada bayi yang harus dijenguk, kami bertiga langsung punya acara jajan kado. Cus ke baby shop dekat rumah naik motor, trus pilah pilih hadiah. Gak lupa, pulangnya Jiwo juga bawa tentengan karena dia pasti ikut belanja. Hahahahaha *turunan emaknya*

Kalau bayi perempuan, saya semangat banget deh beli kadonya. Karena lucu-lucu dan unik-unik, warnanya juga banyak pilihan. Kami beli beberapa potong dress, cooler bag, mainan, dan sepatu bayi. Ya ampun, sepatu bayi perempuan tuh ya, pilihannya bener-bener segambreng. Dari yang flatshoes, boots ala-ala, sampai sneaker kekinian. Rasanya pengin satu toko saya beli semua! Haha

Rencana Family Road Trip ke Bali


Saya, adalah tipe perempuan yang seneng banget jalan-jalan. Kalau sebulan penuh di rumah aja, itu rasanya risih, gak tenang, galau, dan bawaanya uring-uringan terus. Minimal harus ke luar kota, entah sekedar ke rumah mertua, atau wisata kuliner di kota sebelah. Kegemaran ini sampai-sampai membuat kategori sendiri di blog pribadi saya: 'Travel'.

Tapi, selama ini saya selalu jalan sendirian. Suami saya lebih senang eksplorasi Purwokerto, dia bisa seminggu dua kali mandi di air terjun atau sungai di kaki Gunung Slamet. Saya sama Jiwo ya biasanya ikut, tapikan bosen, kakaaaa.. Pengennya yang jauh, ke luar kota sampai nginep gitu, atau luar pulau sekalian. Bertiga!

#JepretanJiwo: Diawali dengan Thomas

Saya dan suami, hampir setiap hari mainan kamera. Kalau saya, ya motret untuk kebutuhan konten blog pribadi. Kalau suami, dia mah emang udah 'kawin' sama kamera, jadi gak ada apa-apaan pun kadang suka tetep jeprat jepret. Nah, si baby nguwil ternyata merhatiin banget dan merekam baik-baik apa yang dia lihat setiap hari.

Tadinya, saya sama suami suka ribut, Jiwo mau diajarin apa dan jadi apa nantinya. Suami kekeuh pengen Jiwo jadi atlet kayak, kalau saya pengin Jiwo jadi drummer. Pengin mah pengin, nyatanya yang namanya anak tetep gimana lingkungan sehari-harinya. Gimana mau jadi atlet kayak lah bapaknya fotografer? Gimana mau jadi drummer lah saban hari ibunya megangin kamera? 

Kepada Para Suami, Saya Mohon, Bacalah Sebentar


Kepada para suami, dimanapun kalian..

Perkenalkan, saya Topan Pramukti, bapak satu anak yang pernah menyaksikan istri berjuang melawan Post Partum Depression. Pernah dengar? Saya tidak akan menjelaskan secara teori, di sini saya hanya ingin memohon agar kalian duduk sebentar, luangkan waktu barang 10 menit untuk membaca cerita saya ini sampai habis. Saya mohon.

Namanya Bunga, seorang teman saya yang tentu bukan nama sebenarnya. Beberapa waktu lalu ia melahirkan anak pertamanya. Kalau kalian pikir dia sekarang sedang di puncak bahagia, kalian salah. Hari-harinya, saat ini, dilalui dengan penuh air mata dan rasa cemas. Berkali-kali dia harus melawan dirinya sendiri, saat pisau di dekatnya kerap dia todongkan pada bayinya. Berkali-kali pula dia nyaris kehilangan nyawa, sebab baginya, pilihan hanya dua: dia atau anaknya yang mati.

Hati-hati, Mandi Bola Ternyata Menyimpan Banyak Ancaman. Inilah yang Terjadi pada Anak Saya...



Saya bukan tipe ibu-ibu yang bisa gitu aja percaya sama berita-berita 'heboh' di sosial media, termasuk kabar yang beredar tentang kolam mandi bola berisi gunting, paku, kaca, bahkan ular. Oh, yang bener aja? Memang segede apa itu kolam, sampai ada ular atau gunting bisa gak kelihatan? Gak sekalian ada Tapasya nya Uttaran di dalem?

Jiwo, anak saya, doyan buanget mandi bola. Paling enggak sebulan sekali saya dan suami bawa dia ke arena bermain di mall demi nyemplung ke kolam bola warna-warni itu. Selama ini nggak apa-apa, semua baik-baik aja. Sampai weekend kemarin kami mengulangi rutinitas ini, dan ternyata lagi apes. Hffft.

Saat Jiwo mandi bola, saya 'mengeruk' bola-bola itu supaya kelihatan dasarnya. Saya mau buktiin, kalau kolam mandi bola enggak mungkin ada guntingnya. Apalagi kaca, paku, atau ular. Lalu saya ambil hape, saya foto-foto. Niatnya mau saya ceritain di blog ini, bahwa beginilah kondisi dasar kolam mandi bola. Bersih. Beneran bersih dalam arti sebenarnya lho, Buibu.. Bahkan di kolam tempat Jiwo biasa main itu, bola kinclong-kinclong.

Tips Memilih Box Bayi yang Benar dan Bagus


Bukan rahasia lagi, belanja perlengkapan untuk bayi adalah hal yang sangat seru dan menyenangkan. Apalagi kalau anak pertama. Waktu pertama kali belanja perlengkapan Jiwo, wuih, saya semangat 45 banget. Seminggu bisa dua sampai tiga kali nyeret suami ke baby shop atau mall. Muehehehe

Tapi, saat belanja perlengkapan bayi, tentu harus beli yang memang dibutuhkan oleh si bayi, ya. Jadi enggak cuma laper mata karena warnanya lucu atau bentuknya unyu. *Beuh, gue banget! xD* Supaya, perlengkapan tersebut dapat dipakai oleh bayi sampai besar. Awet, gitu.

Nonton Liga Lokal sama Jiwo

Jiwo adalah anak yang dilahirkan di keluarga yang nggak punya sejarah pemain bola sama sekali. Hampir nggak ada leluhur saya (bapaknya) yang doyan atau bisa main bola.

Tapi, meski nggak doyan, saya, eyangnya Jiwo, dan eyang uyutnya sama-sama doyan nonton bola. Eyang uyutnya Jiwo (84 tahun) bahkan masih setia banget sama tim yang dia dukung dari jaman Liga Inggris mulai tayang di TV Nasional tahun 2000an awal. Selain doyan nonton bola, tiga generasi di atasnya Jiwo juga punya satu angan; Jiwo jadi pemain bola PRO. Amin!

Nah, saya nggak cocok dengan model orang tua mainstream yang maksa anak-anaknya les bola biar jadi pemain bola. Bukan nggak mau masukin Jiwo ke les-lesan. Yang saya pengen, Jiwo lah yang minta masuk les bola.

Untuk mencapai tujuan saya ini, cara yang saya pilih adalah membangkitkan minat Jiwo terhadap bola. Nonton pertandingan adalah satu dari sekian cara yang saya ambil.

Baju Favorit Jiwo


Soal pakaian, Jiwo itu turunan ibu bapaknya banget, kalau udah suka sama satu baju, terus aja cuci pake cuci pake sampai buluk. Kadang diliat orang kayak gak punya baju, hampir tiap hari pakainya itu lagi itu lagi. Hahahaha Ini saya banget sih, kalau udah suka sama satu baju, gak mau lepas deh sampe belel.

Setelan favorit Jiwo sekarang itu kaos biru yang bertulis A Boy Behind Sujiwo.com, celana jeans pendek dengan beberapa gambar kendaraan mini, dan topi batman kesayangan. Padahal baju mah banyak, kaosnya dia bejibun, pun celananya. Tapi ya emang dasar turunan, lebih seneng keliatan gak punya baju daripada harus copot setelan favorit. Ehehehe

Hari Minum Susu bersama Chila dan Chilo


Tangan saya melayang-melayang di udara, mengayunkan dua tokoh mungil yang menyedot perhatian teman-teman Jiwo di hadapan saya. Tersebutlah Chila dan Chilo, yang pada suatu siang sepulang sekolah, sedang asik ngobrol tentang makan sayur dan minum susu.

"Kamu harus minum susu, Chilo..." Kata Chila.

"Gak mau! Susu itu gak enak!" Chilo menolak sambil menutup mulutnya. Hap.

"Kalau minum susu, nanti kita bisa lebih pintar.. Tulang kita lebih kuat.. dan tubuh kita lebih sehat.."

"Gak mau! Susu itu gak enak dan sayur itu pahit"

Mata-mata kecil itu terus menyimak setiap gerakan tangan saya, kami sama-sama larut dalam kisah Chila, Chilo dan susu. 

Kejahatan yang Mengintai Saat Melakukan Belanja Online Murah



Belanja dan manusia adalah dua kata yang nggak bakal pernah bisa pisah. Sejak zaman barter, orang udah mulai belanja. Sampai manusia mengenal yang namanya duit, model belanja pun mulai berkembang, mulai dari warung, pasar, sampai mall-mall gaul kayak sekarang. 

Tapi, untuk belanja di toko atau tempat macam mall yang konvensional, kita butuh waktu yang banyak. Gak jarang, waktu yang abis di jalan lebih banyak ketimbang waktu belanja. Belum lagi soal tenaga.  Apalagi ibu-ibu kayak saya, duh, belanja bareng Jiwo itu betul-betul menguras energi. Mau belanja sendiri? Mana punya waktu. Si baby nguwil itukan ngintil terus. hihihi

Nah, sekarang, beli barang lewat online market place bisa jadi solusi biar waktu gak kebuang banyak. Karena nggak ribet, bisa dilakuin dari mana aja, dan kapan aja. All we have to do adalah buka website yang bisa kita jadikan tempat belanja online murah dan menyenangkan.

Pelajaran tentang Berbagi dan Memberi


"Bu.. Ada ambulan!"

Jiwo berteriak dari jendela ruang tamu, saya-yang saat itu sedang berada di kamar-segera menghampiri dan mengintip ada apa.
"Bu.. Ada ambulan di depan umah, bu! Ada nguing-nguingnya tuh.."

Jiwo semakin heboh. Mbak Olip, perempuan yang turun dari dalam ambulan, menghampiri teras rumah kami. Saya tersenyum, membuka pintu lalu mempesilakannya masuk. Jiwo masih heboh dan takjub, dia heran kenapa mobil yang selama ini hanya ada di youtube, tiba-tiba parkir dengan manis di depan rumah kami.

30 Hari yang Seru Bersama Morinaga MI PlayPlan


Waktu saya ke mall bersama Jiwo beberapa waktu lalu, kami ditawari bermain pasir warna-warni oleh seorang mbak-mbak. Karena melihat Jiwo yang sudah lelah menemani saya belanja, akhirnya saya setuju untuk duduk dan bermain. Jiwo memilih gambar kereta Thomas untuk diwarnai dengan pasir, selama bermain, dia sibuk bercerita tentang kereta Thomas yang katanya tabrakan dengan Brewster dan Tayo. Padahal, Brewster adalah tokoh dalam serial Chungginton dan Tayo adalah bis dalam serial Tayo The Little Bus. Keduanya, dalam tayangan aslinya, bukan teman Thomas.

Sembari tangannya sibuk, mulut Jiwo juga gak berhenti berbicara. Setelah tabrakan, Thomas pulang ke stasiun, Brewster ke dipo, dan Tayo ke terminal. Thomas warnanya biru, seperti Tayo, makanya mereka teman. Brewster warnanya merah, seperti mobil Jiwo. Tayo pulang naik kereta (bis naik kereta hahaha), dan Thomas naik kuda.

Cool Kid Wears Cool Tees


Buat saya, balita dan kaos adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan. Kaos itu senyaman-nyamannya pakaian anak. Sejak bayi, lemari Jiwo dipenuhi puluhan kaos. Dari yang biasa, yang lekbong, yang ditemplokin boneka di depannya, yang ada kantongnya, bahkan yang glitter-glitter dan warnanya pink. Serius xD

Kebetulan, saya seneng banget baju anak yang bisa 'bicara', itu keren dan terlihat jenius. Kaosnya Jiwo kebanyakan gak ada gambarnya, tapi tulisan-tulisan yang mewakili dia atau keluarga kami. Jadi selain untuk melindungi tubuh, kaos yang dipakai Jiwo juga punya fungsi lain. Buat alat branding, promosi, atau sebagai media kami protes atas apa yang menurut kami gak pas di masyarakat. Kenapa gak kaos kami yang digituin? Karena kaos dewasa yang 'bicara' sudah terlalu mainstream. Hahahaha

Review: Sepatu JD Kids


Hubungan saya dan sepatunya Jiwo, boleh dibilang sedikit istimewa. Karena jauh sebelum Jiwo lahir, namanya dan sepatu lah yang saya jadikan tokoh utama dalam sebuah buku dongeng. Buat saya, sepatu anak bukan sekedar soal alas kaki yang dia pakai. Lebih dari itu, sepatu adalah soal langkah. Tentang apa yang akan bersamanya saat dia menempuh jarak, menapaki medan, dan menaklukan hidup itu sendiri.