Jiwo Masuk Koran

Sampai hari ini, profil saya sudah beberapa kali muncul di surat kabar. Beberapa kali sebagai penulis, beberapa kali sebagai blogger, dan sekali sebagai fotografer perempuan. Nah, setiap profil saya dimuat di surat kabar, fotonya selalu sendirian. Karena saya selalu menolak difoto dadakan, jadi setiap ada wartawan minta wawancara, selalu saya kasih foto yang udah ada. Andalannya sih foto saya pakai baju hitam lagi pegang buku. Hihihihi Lagi cakep soalnya :D

Nah, beberapa waktu lalu, ada mbak-mbak berkerudung bertamu ke rumah saya. Katanya, dia adalah wartawati dari salah satu surat kabar lokal Banyumas. Mau angkat profil saya sebagai blogger. Seperti biasa, saya menyerahkan beberapa foto yang dia minta untuk keperluan artikel tersebut. Foto andalan dong tentunya.. Eh, ternyata si mbak minta foto lagi, katanya yang ada Jiwonya, biar keliatan lebih emak-emak gitu. Hihihi Yasudah, jadi deh Jiwo masuk koran untuk pertama kalinya ^^

Walaupun, ada sedikit rasa gak rela dalam hati saya lihat foto Jiwo dipajang di koran begitu. Karena namanya koran, kan pasti dicetak ribuan. Beratus-ratus koran bekas mungkin jadi bungkusan gorengan, mungkin juga jadi bungkus tempe atau ya cuma dibuang gitu aja jadi sampah. Gak tega aja bayangin wajah anak saya jadi bungkusan gorengan atau tempe, atau menumpuk bersama sampah-sampah di TPS. Duh.. :(

Tapi yaudahlah, buat pengalaman aja.. Mungkin saat dia sudah mengerti, dia akan sedikit senang. Foto kecilnya pernah nampang di surat kabar. hihihihi :)

Maaf ya.. tulisannya saya blur. Bukan karena apa-apa, murni faktor tengsin. Hahahaha :P