Balita Bercerita

Sejak bayi, Jiwo sudah dibiasakan untuk mendengar cerita atau percakapan dalam jumlah banyak. Ceritanya macam-macam, kadang pakai boneka tangan, boneka jari, mainan mobil-mobilan, atau sekedar gambar-gambar di smartphone saya. Pokoknya, dalam sehari, Jiwo bayi pasti ada saat diceritakan atau diajak bercerita bersama. Bisa cuma 10 menit, atau kalau saya lagi selow bisa sampai berjam-jam kami masuk 'dunia lain'. Apalagi kalau saya dan bapaknya sama-sama lagi santai, kami bertiga bisa seru sahut-sahutan cerita apa aja. Ya, apa aja :D

Semakin Jiwo besar, porsi cerita ini mulai saya bagi rata. Jadi, sekarang sudah bukan saya yang selalu bercerita, tapi Jiwo juga dapat bagian. Caranya adalah, dengan terus memberi dia pertanyaan sambil dia beraktivitas. Misalnya, Jiwo lagi main kereta Thomas kesayangannya. Kalau saya udah selesai kerja, saya akan bergabung dan ajak dia cerita sambil main.

"Ini kereta Thomas ya? Mau kemana?"

Biasanya akan dia jawab dengan "Acap.." atau "Epok..". Cilacap atau Depok, tempat tinggal eyang-eyangnya. Saya tanya lagi..

"Ngapain di Cilacap?"

"Ke rumah Eyang? Eyang siapa?"

"Ke sananya sama siapa?"

Terus saya tanya sampai dia capek sendiri.

"Emang di rumah eyang ada siapa aja?"

"Maem apa di rumah eyang?"

"Main apa di sana?"

"Jajan gak? Jajan apa?"

Jiwo selalu berusaha menjawab setiap pertanyaan saya meskipun kadang ngaco. Kalau saya tanya eyang mobilnya ada berapa, dia bisa aja jawab 5 atau 10. Saya tanya siapa aja yang ikut naik Thomas, dia sering jawab Jojong, nama boneka bis kesayangannya. Lho, bis kok naik kereta? hihihihi 

Tapi saya biarkan, saya biarkan dia berimajinasi seluas-luasnya. Malah pernah saya, tanya naik motor-motoran mau kemana, dia jawab mau ikut Tayo (tokoh kartun Bis favoritnya). Kalau jawabannya udah begitu, saya makin asik nanya yang aneh-aneh. Seakan-akan ikut masuk ke dunia barunya, dunia Jojong atau Tayo :D

Sekarang, di usianya yang baru 2 tahun, Jiwo sudah pintar bercerita sendiri. Bawel buanget! Saya kadang capek sendiri nanggepin ceritanya. Karena dibiasakan untuk bercerita dan dipancing bercerita, sekarang Jiwo pintar menciptakan cerita sendiri dan ngoceh terus sambil ngasih tau saya dia lagi apa, mau kemana, sama siapa, akan ngapain aja. Walaupun kalimatnya putus-putus karena dia memang masih sulit bicara banyak yaa.. Tapi, saat temen-temen usianya baru menguasai 3 - 4 kata dalam sekali bicara. Jiwo sudah 6 kata kadang lebih. Dan kosakata Jiwo, buanyak! Dia sudah bisa membedakan lebih dari 10 jenis kendaraan, jenis-jenis tanaman, hewan, bahkan peralatan masak. Dia bisa membedakan mana saus, mana kecap, mana sambel, mana margarin. Dia bisa membedakan asam, manis, pedas, pahit, panas dan dingin. Wah, kalau disebut semua, bisa bablas sampai besok postingan ini. hehehe 

Ahamdulillah.. Semua usaha pasti ada hasilnya.. Termasuk membiasakan cerita pada anak. Tapi tapi, sekarang boneka tangannya Jiwo udah mulai rusak, dekil dan bolong sana sini. Butuh boneka jari baru nih dari Bude baik hati! Muahahahahaha ini kode bangeeeeet :D

--

" Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away "Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu"