#JepretanJiwo: Diawali dengan Thomas

Saya dan suami, hampir setiap hari mainan kamera. Kalau saya, ya motret untuk kebutuhan konten blog pribadi. Kalau suami, dia mah emang udah 'kawin' sama kamera, jadi gak ada apa-apaan pun kadang suka tetep jeprat jepret. Nah, si baby nguwil ternyata merhatiin banget dan merekam baik-baik apa yang dia lihat setiap hari.

Tadinya, saya sama suami suka ribut, Jiwo mau diajarin apa dan jadi apa nantinya. Suami kekeuh pengen Jiwo jadi atlet kayak, kalau saya pengin Jiwo jadi drummer. Pengin mah pengin, nyatanya yang namanya anak tetep gimana lingkungan sehari-harinya. Gimana mau jadi atlet kayak lah bapaknya fotografer? Gimana mau jadi drummer lah saban hari ibunya megangin kamera? 

Buah gak pernah jatuh dari pohonnya itu bener banget, sepengin apapun kami, Jiwo tetap menjadi seperti apa kami sekarang. Dia pada akhirnya, memiliki ketertarikan pada apa yang dia lihat dan perhatikan setiap hari.

Sebulan lalu, saya lagi sibuk motret produk untuk konten blog. Waktu itu hari sabtu, tapi suami saya lagi gak ada di rumah, ada kerjaan. Walhasil kami weekend cuma berdua, saya dan Jiwo. Sementara saya motret, Jiwo sibuk ngumpulin mainan kereta Thomas-nya. Gak lama, Jiwo merengek minta pinjam kamera. Saya tanya buat apa, dia bilang buat foto kereta Thomas.

Jiwo sudah lama mengerti kalau kamera itu bukan barang sembarangan, gak boleh dibanting atau lempar. Harus dipegang hati-hati. Jadi ya saya kasih aja dia pinjam kamera. Trus di kain putih yang biasa saya jadiin bekgron foto, Jiwo menyusun kereta Thomas-nya. Abis itu Jiwo minta tolong kameranya dipasang di tripod. Saya juga gak ngerti gimana proses dia belajar dan merekam selama ini, sore itu Jiwo mahir banget jeprat jepret.

Dia bukan cuma ngerti tombol shutter itu yang mana, tapi juga tau gimana nyalain dan matiin kamera. Dia tau kain putih itu untuk bekgron dan objek ditaruh di atasnya, dia tau supaya gak berat kamera itu butuh tripod, dia tau dimana posisi kamera dan dimana posisi objek supaya hasilnya bagus, bahkan dia mengerti tombol untuk view hasil foto.

Dan ini dia hasilnya.. Gimana menurut manteman? :D

Semuanya tanpa edit, cuma saya resize dan kasih watermark. Selebihnya murni hasil jepretan Jiwo. Walaupun yaa setting kameranya memang masih auto, dia modal jepret doang. Tapi buat saya, hasilnya sudah sangat sangat lumayan untuk ukuran anak 3,5 tahun. Jepretan pertama Jiwo ini pakai kamera Nikon D80 lensa 50mm. Ini memang kamera yang selama ini ada di balik www.sujiwo.com, cocok lah, ternyata anaknya juga klop sama kamera ini.

Lucunya lagi, sebelum motret, Jiwo sempat nanya. "Ibu.. kok Thomas ndak ada di blognya Jiwo?". Saya bilang deh, "Belum difoto, dek.. Besok yaa..". Eh dia bales, "Yaudah ini Jiwo foto ya..". Hahahahaha yaa persis deh kayak emaknya, sibuk foto-foto buat 'menghidupi' blog. Tepok jidat xD

Akhirnya saya dan suami sekarang pasrah. Yaudahlah, dek.. Sana jadi fotografer, atau mau jadi blogger sekalian? Bebas. Yang penting kamu bahagia, yang penting kamu tau kamu betul-betul suka apa yang kamu kerjakan. Ibu bapak cuma bisa nyengir dodol, pohon apel kok mau berbuah duren. Nunggu lebaran kodok dulu baru bisa. Hahahaha *self toyor*

Oiya, Jepretan Jiwo ini akan jadi semacam rubrik khusus di blog ini. Yaa saya tau saya mah gak bakal konsisten, tapi ya biarin lah biar anaknya seneng, tiap abis motret bisa dia liat di blog. Semoga aja saya atau bapaknya rajin update. Hihi Mangat Dek!