Jiwo adalah anak yang dilahirkan di keluarga yang nggak punya sejarah pemain bola sama sekali. Hampir nggak ada leluhur saya (bapaknya) yang doyan atau bisa main bola.
Tapi, meski nggak doyan, saya, eyangnya Jiwo, dan eyang uyutnya sama-sama doyan nonton bola. Eyang uyutnya Jiwo (84 tahun) bahkan masih setia banget sama tim yang dia dukung dari jaman Liga Inggris mulai tayang di TV Nasional tahun 2000an awal. Selain doyan nonton bola, tiga generasi di atasnya Jiwo juga punya satu angan; Jiwo jadi pemain bola PRO. Amin!
Nah, saya nggak cocok dengan model orang tua mainstream yang maksa anak-anaknya les bola biar jadi pemain bola. Bukan nggak mau masukin Jiwo ke les-lesan. Yang saya pengen, Jiwo lah yang minta masuk les bola.
Untuk mencapai tujuan saya ini, cara yang saya pilih adalah membangkitkan minat Jiwo terhadap bola. Nonton pertandingan adalah satu dari sekian cara yang saya ambil.
Masalahnya, tontonan bola liga-liga Eropa biasanya disiarin malam, Jiwo tidur dan nggak bisa nonton. Dulu, waktu masih ada liga lokal, rada mendingan, ada pertandingan sore dan malem jam 7an. Jadi, selama setahunan ini, saya lebih sering muter video bola di youtube buat Jiwo. Kegiatan intim saya dan Jiwo ini ternyata jadi masalah buat ibunya (istri saya). Karena streaming terus-terusan memakan cukup banyak kuota internet, korelasinya, rupiah. Perempuan, ya :D
Tapi, meski nggak doyan, saya, eyangnya Jiwo, dan eyang uyutnya sama-sama doyan nonton bola. Eyang uyutnya Jiwo (84 tahun) bahkan masih setia banget sama tim yang dia dukung dari jaman Liga Inggris mulai tayang di TV Nasional tahun 2000an awal. Selain doyan nonton bola, tiga generasi di atasnya Jiwo juga punya satu angan; Jiwo jadi pemain bola PRO. Amin!
Nah, saya nggak cocok dengan model orang tua mainstream yang maksa anak-anaknya les bola biar jadi pemain bola. Bukan nggak mau masukin Jiwo ke les-lesan. Yang saya pengen, Jiwo lah yang minta masuk les bola.
Untuk mencapai tujuan saya ini, cara yang saya pilih adalah membangkitkan minat Jiwo terhadap bola. Nonton pertandingan adalah satu dari sekian cara yang saya ambil.
Masalahnya, tontonan bola liga-liga Eropa biasanya disiarin malam, Jiwo tidur dan nggak bisa nonton. Dulu, waktu masih ada liga lokal, rada mendingan, ada pertandingan sore dan malem jam 7an. Jadi, selama setahunan ini, saya lebih sering muter video bola di youtube buat Jiwo. Kegiatan intim saya dan Jiwo ini ternyata jadi masalah buat ibunya (istri saya). Karena streaming terus-terusan memakan cukup banyak kuota internet, korelasinya, rupiah. Perempuan, ya :D
Pertengahan bulan ini, saya dapat kabar gembira dari Manajer Klub Lokal, Persibas Banyumas. Katanya, ISC (Indonesian Soccer Championship) B (dulu Divisi Utama) bakal mulai akhir bulan. Saya mikir, kalau ada ISC B berarti ada juga ISC A yang harusnya diputar dalam waktu yang tak terlalu berbeda jauh.
Ternyata beneran ada. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia bakal diputer lagi. Nama barunya, Torabika Soccer Championship (TSC). Dan Guess What? Kompetisi ini diikuti 18 tim dari seantero nusantara. 18X2 home dan away berarti ada 306 pertandingan yang bisa dipake buat ngeracuni si Jiwo biar suka bola.
Saya mulai googling sana-sini, cari info TV mana aja yang menayangkan agenda akbar ini. Ternyata, Torabika Soccer Championship (TSC) akan tayang di Orange TV. Bahkan, mereka sudah punya jadwalnya, Kick off TSC 2016 akan ditandai dengan laga pembuka antara Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta, Jumat 29 April 2016, di Stadion Mandala, Jayapura. Yeah!
Nah, untuk nonton liga lokal ini, saya hanya perlu langganan Orange TV dan mengaktifkan paket Happy/Favorit/BlackDiamond. Pelanggan KU band atau paket Gembira/Unggulan/Hiburan untuk pelanggan C band. Kompetisi TSC 2016 dapat disaksikan di Channel SCTV # 902, Indosiar # 905, serta O Channel #919.
Kalau sudah begini, saya bakal minta istri mandiin Jiwo lebih cepat tiap sore, biar bisa nonton bola terus. Selain itu, Orange TV kayaknya bakal bisa mempertahankan tag line sebagai ‘Jagoannya Bola’.
Ternyata beneran ada. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia bakal diputer lagi. Nama barunya, Torabika Soccer Championship (TSC). Dan Guess What? Kompetisi ini diikuti 18 tim dari seantero nusantara. 18X2 home dan away berarti ada 306 pertandingan yang bisa dipake buat ngeracuni si Jiwo biar suka bola.
Saya mulai googling sana-sini, cari info TV mana aja yang menayangkan agenda akbar ini. Ternyata, Torabika Soccer Championship (TSC) akan tayang di Orange TV. Bahkan, mereka sudah punya jadwalnya, Kick off TSC 2016 akan ditandai dengan laga pembuka antara Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta, Jumat 29 April 2016, di Stadion Mandala, Jayapura. Yeah!
Nah, untuk nonton liga lokal ini, saya hanya perlu langganan Orange TV dan mengaktifkan paket Happy/Favorit/BlackDiamond. Pelanggan KU band atau paket Gembira/Unggulan/Hiburan untuk pelanggan C band. Kompetisi TSC 2016 dapat disaksikan di Channel SCTV # 902, Indosiar # 905, serta O Channel #919.
Kalau sudah begini, saya bakal minta istri mandiin Jiwo lebih cepat tiap sore, biar bisa nonton bola terus. Selain itu, Orange TV kayaknya bakal bisa mempertahankan tag line sebagai ‘Jagoannya Bola’.
Karena saya rada pelupa, saya googling lagi, cari cara gampang untuk mengingat jadwal kompetisi ini. Ternyata, caranya pun mudah. Saya cuma butuh download aplikasi terbaru Orange TV bernama “ OrangeKu“ di Google Store. Setelah itu, saya bisa mengeset reminder pertandingan bola di OrangeKU.
Harga Lounger Rotan Sintetis
BalasHapusKaligrafi Jepara
Harga Mebel Rotan Alami
Harga Mebel Rotan Natural
Harga Mebel Rotan Natural
Harga Mebel Rotan Natural
Kaligrafi mahoni Jepara
Harga Mebel Rotan Natural
Harga Mebel Rotan Sintetis
Harga Mebel Rotan Sintetis
Harga Mebel Rotan Sintetis
Kaligrafi ayak kursi Jepara
Kaligrafi surat yasin Jepara
Harga Mebel Rotan Sintetis
Harga Meja Rattan
Harga Meja Rattan
Harga Meja Rattan
Harga Meja Rattan
Harga Meja Rattan Synthetic
Harga Meja Rattan Synthetic
Harga Meja Rattan Synthetic
Harga Meja Rattan Synthetic