Lalu Jiwo lahir dan semuanya buyar total!
Hahahaha boro-boro bisa gaya selangit, jalan ke mol belom ada setengah jam aja
si kecil udah minta nenen, trus gak lama dia gumoh. Baju saya yang sudah disiapkan
kece sedemikian rupa, kena gumoh dalam sekali hoek. Muahahahaha Belom lagi
dia itu perutnya sering kembung, jadi gampang rewel karena gak nyaman. Hot mom
ala-ala seketika berubah jadi baju lepek mandi keringet ngurusin bocil nangis
terus X))
Gumoh penyebab bayi muntah, adalah drama yang dulu saya alami
setiap hari. Serius setiap hari banget. Dandan cakep-cakep, ujung-ujungnya ya
kena gumoh, bau dan kotor. Sedap-sedap hepi, ternyata jadi ibu ya begitu.
Bahagia banyak dramanya. Hahahaha
Kenapa bayi sering gumoh, sih? Karena mereka
memiliki katup yang belum dewasa, katup itu menghubungkan esofagus ke perut. Menjaga
makanan tetap berada di tempat yang seharusnya, gitcu. Tapi, si kecil butuh
waktu agar fungsi ini berjalan sempurna. Makanya terjadi gumoh.
Ada beberapa penyebab bayi gumoh:
1. Minum dalam jumlah banyak dan cepat
Udahlah katupnya belum sempurna, dijor terus minum banyak. Ya keluar lagi dong, beib.. Sebaiknya beri minum sedikit tapi sering, dan pelan-pelan aja. Dinikmatin gitu.. Enggak usah kayak lagi dikejar rentenir.
2. Porsi makan terlalu banyak
Sama
kayak minum, kasih makan bayi juga jangan banyak-banyak. Bayi itu
enggak perlu lho makan 3 hari sekali kayak orang dewasa. Makan
secuil-secuil tapi sejam sekali, malah jauh lebih baik. Karena
pencernaannya jadi berposes pelan-pelan, enggak kerja rodi dalam sekali
waktu.
3. Ukuran dot yang kurang tepat
Ini
berhubungan sama poin satu. Ukuran lubang dot yang terlalu besar, bisa
bikin bayi minum terlalu banyak dalam sekali waktu. Akibatnya, keluar
lagi deh..
4. Gangguan pencernaan
Selain
karena katup yang belum sempurna, muntah pada bayi bisa juga karena si
kecil mengalami gangguan pencernaan. Nah ini.. Kita bahas lebih lengkap,
ya.
Gumoh
dan muntah, merupakan gejala gangguan pencernaan yang sangat-sangat
sering terjadi pada bayi atau balita. Gejala lainnya adalah perut
kembung, buang angin terus menerus, dan bab yang gak lancar.
Penyebabnya, ya karena pencernaan si kecil enggak sama dengan pencernaan
kita-kita orang. Punya mereka, masih berkembang dan masih peka. Pada
kondisi normal, sistem pencernaan anak mampu menyerap semua nutrisi
makanan yang diasupnya. Tapi, di awal-awal tahun kehidupannya, enzim
yang membantu mencerna protein dan laktosa bisa jadi belum bekerja
sempurna.
Sederhananya gini.. Anak kan minum susu tuh ya,
glek glek glek. Nah, kandungan dalam susu kayak protein susu dan laktosa,
harusnya menjadi nutrisi yang diserap oleh tubuh. Proses ini dibantu sama yang
namanya Enzim. Tapi tapi, namanya masih bayi ya.. Si Enzim mungkin masih
belajar juga, jadi kerjanya belum sempurna. Mungkin di dalem perut dia belom
lulus sekolahnya, jadi belom gape. *huss xD
Karena pekerjaan enzim yang belum sempurna
inilah, protein susu dan laktosa akhirnya gak semuanya bisa diserap tubuh.
Sisanya, masuk ke usus besar. Dimana usus besar ini udah jadi daerah kekuasaan
berbagai macam bakteri hidup. Ketemu deh
tuh mereka: sisa nutrisi dan bakteri dalam usus. Pertemuan itu kan selalu
menghasilkan 2 kemungkinan ya, bersatu lalu hidup bahagia atau bentrok lalu
semua berakhir sia-sia. Tsaelah.
Pertemuan sisa nutrisi dan bakteri ternyata
bukan akhir yang indah, mereka bentrok. Menyebabkan pembususkan sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung, sering buang
angin, BAB tidak lancar dan rewel tanpa sebab yang jelas. Sabar ya gaes.. Kalau pertemuan kalian ternyata
berakhir sia-sia, semua akan indah pada waktunya, kok..
Gejala-gejala ini bisa banget terjadi saat si kecil tidur di
malam hari. Saat dimana kepanasan dikit aja dia bisa rewel semalaman, digigit
nyamuk setutul aja dia bisa kebangun. Ya
apalagi perutnya kembung atau bahkan sampai muntah, yang ada jadi terus-terusan
terganggu dan kurang berkualitas. Padahal ya cyin, tidur adalah saat terbaik untuk ia tumbuh dan kembang secara
optimal termasuk perkembangan otaknya.
Jadi gimana?
Ya jelas dibutuhkan formula yang mengandung
protein halus dan cocok untuk perutnya yang masih peka. Mudah dicerna.
Misalnya, Enfagrow A+ Gentle Care, susu
pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang memiliki protein halus, sehingga
mudah dicerna untuk perutnya yang peka. Emang nutrisinya lengkap? Tenang, dia
mengandung jajaran nutrisi penting kayak Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam
Folat, Vitamin B1, B6 dan B12, kok!
Jangan lupa juga untuk menyesuaikan porsi makan
dan minumnya. Sekali lagi, sedikit tapi sering. Proses makanpun ndak perlu
buru-buru, biarkan pencernaannya terus beradaptasi dan berkembang. Iya tau,
kadang kita gemes liat si kecil makannya lama. Rasanya udah sejam kok ya belum
abis juga, malah diemut, dimainin di mulut bukannya ditelen cepetan. Iya tau,
ada pekerjaan lain yang numpuk selain nungguin dia makan. Tapi, membuat si
kecil makan buru-buru, sama sekali bukan hal yang bijak. Gak baik untuk
perkembangan pencernaannya.
Setelah makan, bayi atau balita juga gak harus
langsung minum lho.. Langsung main ya gak apa-apa. Minum setelah makan itukan
cuma untuk bersihkan mulut, jadi kalau makannya sudah bersayur apalagi banyak
kuah, ya buat apa dipaksain langsung minum. Karena sekali lagi, terlalu banyak
yang masuk ke tubuh si kecil dalam satu waktu, bisa menganggu pencernannya.
Bikin gumoh, bahkan muntah.
Terakhir, biasakan untuk membuat si kecil
bersendawa setiap selesai makan atau minum, ya. Supaya udara dalam perut
si kecil bisa keluar dan mengurangi frekuensi gumoh. Oiya, apabila Ibu ingin mengetahui lebih lanjut
tentang info mengenai gangguan pencernaan kunjungi Disgestion
Center. Dan, kalau mau tes mengetahui kondisi pencernaan si kecil, ke wikipoop aja ;)
Semoga bermanfaat!
Itu rasanya klo bayik abis nyusu terus berhasil bikin dia sendawa puasss bangettt
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBridging-nya bagus..
BalasHapusAnak keduaku pas bayi hobi gumoh, minum ASI kalau nggak sampai kenyang dan gumoh belum berhenti, yaaah baju kena gumoh udah makanan tiap hari.
BalasHapusAnakku yg ketiga juga sering gumoh krna ASInya terlalu deras.
BalasHapusHuaaaa, makin gak sabar nunggu si dedek lahir ke duniaaa.
BalasHapusSalam,
Shera.
Mbak Pungky.... adekku dulu juga sering gumoh. Bahkan pernah, gumohnya masuk kemulut ku. Jadi waktu itu dia tiduran di dadaku, eh tiba-tiba gumoh. Meski baju yg kotor cuma dikit, tapi aku jadi tahu rasanya gumoh. Getir-getir gimana gitu *howek* Dan aku juga tahu, gimana ribetnya ngurus bayi yang gak sekece selebgram >.<
BalasHapus