Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

Drama Mama Muda bernama Gumoh

Dulu, waktu masih gadis (hatcim!), bayangan saya tentang menjadi ibu adalah hari-hari yang kece bak para selebgram itu. Jagain bayi tetap cantik, ke mol dengan gaya selangit ala-ala hot mom di tv, pokoknya kalau difoto.. bikin gadis-gadis pada komen “Waa.. jadi pengen punya anak”.

Lalu Jiwo lahir dan semuanya buyar total! Hahahaha boro-boro bisa gaya selangit, jalan ke mol belom ada setengah jam aja si kecil udah minta nenen, trus gak lama dia gumoh. Baju saya yang sudah disiapkan kece sedemikian rupa, kena gumoh dalam sekali hoek. Muahahahaha Belom lagi dia itu perutnya sering kembung, jadi gampang rewel karena gak nyaman. Hot mom ala-ala seketika berubah jadi baju lepek mandi keringet ngurusin bocil nangis terus X))

Gumoh penyebab bayi muntah, adalah drama yang dulu saya alami setiap hari. Serius setiap hari banget. Dandan cakep-cakep, ujung-ujungnya ya kena gumoh, bau dan kotor. Sedap-sedap hepi, ternyata jadi ibu ya begitu. Bahagia banyak dramanya. Hahahaha

Kenapa bayi sering gumoh, sih? Karena mereka memiliki katup yang belum dewasa, katup itu menghubungkan esofagus ke perut. Menjaga makanan tetap berada di tempat yang seharusnya, gitcu. Tapi, si kecil butuh waktu agar fungsi ini berjalan sempurna. Makanya terjadi gumoh.

Ada beberapa penyebab bayi gumoh:

1. Minum dalam jumlah banyak dan cepat
Udahlah katupnya belum sempurna, dijor terus minum banyak. Ya keluar lagi dong, beib.. Sebaiknya beri minum sedikit tapi sering, dan pelan-pelan aja. Dinikmatin gitu.. Enggak usah kayak lagi dikejar rentenir.

2. Porsi makan terlalu banyak
Sama kayak minum, kasih makan bayi juga jangan banyak-banyak. Bayi itu enggak perlu lho makan 3 hari sekali kayak orang dewasa. Makan secuil-secuil tapi sejam sekali, malah jauh lebih baik. Karena pencernaannya jadi berposes pelan-pelan, enggak kerja rodi dalam sekali waktu.

3. Ukuran dot yang kurang tepat
Ini berhubungan sama poin satu. Ukuran lubang dot yang terlalu besar, bisa bikin bayi minum terlalu banyak dalam sekali waktu. Akibatnya, keluar lagi deh..

4. Gangguan pencernaan
Selain karena katup yang belum sempurna, muntah pada bayi bisa juga karena si kecil mengalami gangguan pencernaan. Nah ini.. Kita bahas lebih lengkap, ya.

Gumoh dan muntah, merupakan gejala gangguan pencernaan yang sangat-sangat sering terjadi pada bayi atau balita. Gejala lainnya adalah perut kembung, buang angin terus menerus, dan bab yang gak lancar. Penyebabnya, ya karena pencernaan si kecil enggak sama dengan pencernaan kita-kita orang. Punya mereka, masih berkembang dan masih peka. Pada kondisi normal, sistem pencernaan anak mampu menyerap semua nutrisi makanan yang diasupnya. Tapi, di awal-awal tahun kehidupannya, enzim yang membantu mencerna protein dan laktosa bisa jadi belum bekerja sempurna.

Sederhananya gini.. Anak kan minum susu tuh ya, glek glek glek. Nah, kandungan dalam susu kayak protein susu dan laktosa, harusnya menjadi nutrisi yang diserap oleh tubuh. Proses ini dibantu sama yang namanya Enzim. Tapi tapi, namanya masih bayi ya.. Si Enzim mungkin masih belajar juga, jadi kerjanya belum sempurna. Mungkin di dalem perut dia belom lulus sekolahnya, jadi belom gape. *huss xD

Karena pekerjaan enzim yang belum sempurna inilah, protein susu dan laktosa akhirnya gak semuanya bisa diserap tubuh. Sisanya, masuk ke usus besar. Dimana usus besar ini udah jadi daerah kekuasaan berbagai macam bakteri  hidup. Ketemu deh tuh mereka: sisa nutrisi dan bakteri dalam usus. Pertemuan itu kan selalu menghasilkan 2 kemungkinan ya, bersatu lalu hidup bahagia atau bentrok lalu semua berakhir sia-sia. Tsaelah.

Pertemuan sisa nutrisi dan bakteri ternyata bukan akhir yang indah, mereka bentrok. Menyebabkan pembususkan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung, sering buang angin, BAB tidak lancar dan rewel tanpa sebab yang jelas. Sabar ya gaes.. Kalau pertemuan kalian ternyata berakhir sia-sia, semua akan indah pada waktunya, kok..

Gejala-gejala ini  bisa banget terjadi saat si kecil tidur di malam hari. Saat dimana kepanasan dikit aja dia bisa rewel semalaman, digigit nyamuk setutul aja dia bisa kebangun.  Ya apalagi perutnya kembung atau bahkan sampai muntah, yang ada jadi terus-terusan terganggu dan kurang berkualitas. Padahal ya cyin, tidur adalah saat terbaik untuk ia tumbuh dan kembang secara optimal termasuk perkembangan otaknya.

Jadi gimana?

Ya jelas dibutuhkan formula yang mengandung protein halus dan cocok untuk perutnya yang masih peka. Mudah dicerna. Misalnya, Enfagrow A+ Gentle Care, susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang memiliki protein halus, sehingga mudah dicerna untuk perutnya yang peka. Emang nutrisinya lengkap? Tenang, dia mengandung jajaran nutrisi penting kayak Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12, kok!



Jangan lupa juga untuk menyesuaikan porsi makan dan minumnya. Sekali lagi, sedikit tapi sering. Proses makanpun ndak perlu buru-buru, biarkan pencernaannya terus beradaptasi dan berkembang. Iya tau, kadang kita gemes liat si kecil makannya lama. Rasanya udah sejam kok ya belum abis juga, malah diemut, dimainin di mulut bukannya ditelen cepetan. Iya tau, ada pekerjaan lain yang numpuk selain nungguin dia makan. Tapi, membuat si kecil makan buru-buru, sama sekali bukan hal yang bijak. Gak baik untuk perkembangan pencernaannya.

Setelah makan, bayi atau balita juga gak harus langsung minum lho.. Langsung main ya gak apa-apa. Minum setelah makan itukan cuma untuk bersihkan mulut, jadi kalau makannya sudah bersayur apalagi banyak kuah, ya buat apa dipaksain langsung minum. Karena sekali lagi, terlalu banyak yang masuk ke tubuh si kecil dalam satu waktu, bisa menganggu pencernannya. Bikin gumoh, bahkan muntah.

Terakhir, biasakan untuk membuat si kecil bersendawa setiap selesai makan atau minum, ya. Supaya udara dalam perut si kecil bisa keluar dan mengurangi frekuensi gumoh. Oiya, apabila Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang info mengenai gangguan pencernaan kunjungi Disgestion Center. Dan, kalau mau tes mengetahui kondisi pencernaan si kecil, ke wikipoop aja ;)

Semoga bermanfaat!

7 komentar

  1. Itu rasanya klo bayik abis nyusu terus berhasil bikin dia sendawa puasss bangettt

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Anak keduaku pas bayi hobi gumoh, minum ASI kalau nggak sampai kenyang dan gumoh belum berhenti, yaaah baju kena gumoh udah makanan tiap hari.

    BalasHapus
  4. Anakku yg ketiga juga sering gumoh krna ASInya terlalu deras.

    BalasHapus
  5. Huaaaa, makin gak sabar nunggu si dedek lahir ke duniaaa.

    Salam,
    Shera.

    BalasHapus
  6. Mbak Pungky.... adekku dulu juga sering gumoh. Bahkan pernah, gumohnya masuk kemulut ku. Jadi waktu itu dia tiduran di dadaku, eh tiba-tiba gumoh. Meski baju yg kotor cuma dikit, tapi aku jadi tahu rasanya gumoh. Getir-getir gimana gitu *howek* Dan aku juga tahu, gimana ribetnya ngurus bayi yang gak sekece selebgram >.<

    BalasHapus