Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengalah Pada Sufor

Saya dan suami selalu kekeuh buat memberi Jiwo ASI eksklusif. ASI aja. no sufor, no air putih dan no makan sampai enam bulan. kami sama-sama tau, kalau kebutuhan bayi sampai 6 bulan hanya ASI. gak ada alesan buat nambahin makan apalagi susu formula. selelah apapun saya, saat Jiwo ngek minta nenen, saya langsung siaga pasang badan dan payudara sampai dia kenyang. bahkan kuliah dan kegiatan saya bukan alasan untuk menyerah pada susu formula. breastpump (manual dan elektrik), ASI booster (saya pakai lactamam), bahkan kulkas baru dengan freezer, semua diusahakan oleh suami saya. apapun yang bisa mendukung ASI eksklusif untuk Jiwo, kami jadikan yang utama.

sayangnya, ada kendala lain yang benar-benar di luar kuasa kami. entah kenapa, sekitar sebulan yang lalu, payudara saya gak memproduksi ASI seperti biasanya. ASI yang keluar hanya tetesan-tetesan yang bahkan diperahpun tidak sampai 30ml! saya sempat kekeuh sama suami saya, kalau ASI perah sama sekali bukan patokan banyaknya produksi. tapi lagi-lagi kuasa kami ada batasnya. saya ditamparkan kenyataan dengan Jiwo yang terus-terusan menangis dan susah tidur karena kelaparan. saya tetap gigih dengan membiarkan dia nenen sambil nangis. saat itu saya percaya, ASI saya masih banyak. masih cukup.

tapi waktu muka Jiwo berubah merah karena kelamaan nangis, saya luluh. saya beneran gak tega. dia nangis superkenceng (mungkin) saking laparnya. saya dan suami memang selalu siaga susu formula. walaupun hanya untuk dibuka lalu dibuang karena susu formula hanya kuat bertahan sebulan setelah dibuka. kami siaga karena takut suatu saat ASI saya mandek dan Jiwo kelaparan. dan bener aja, apa yang kami khawatirkan kejadian. akhirnya waktu itu saya nekat bikin sebotol sufor dan diminumkan ke Jiwo. hitungan menit susunya habis dan Jiwo tidur pulas. anak kesayangan saya kelaparan.. :(

saya kira ini hanya sesekali karena mungkin payudara saya lagi ngambek. tapi ternyata enggak. sampai ini ditulis, payudara saya tetap ngambek dan hanya produksi seadanya. Jiwo nangis karena kelaparan udah jadi kebiasaan. saking seringnya. saking saya gak mau ngalah kasih dia ASI dan memberhentikan susu formulanya. walaupun suami udah mengikhlaskan Jiwo untuk ditambah susu formula, tapi di hati kecil saya ada rasa gak rela. saya masih percaya payudara saya masih bisa diajak kerjasama. masih bisa kompak untuk kasih Jiwo ASI eksklusif sampai dia 6 bulan.

sekarang saya lagi terus berusaha. konsumsi ASI booster, sayuran hijau setiap hari, minum air putih banyak-banyak, pompa rutin, bahkan cari-cari hal yang bisa bikin saya bahagia supaya sering-sering LDR (let down reflex). semoga aja ini gak berlangsung lama. saya juga udah gemes sama harga susu formula, mahalnya gak nguatin.  Bismillah...

Tidak ada komentar