Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

Terimakasih, Sujiwo Arkadievich



Jiwo, ini ibu..

Dulu, mana aku tau, kalau kelahiranmu akan membawaku pada hidup yang sungguh baru. Benar-benar baru. Dulu, yang aku tau, aku menulis banyak-banyak untuk dibaca kamu. Aku menulis sering-sering untuk mengabadikan setiap langkah kecilmu. Supaya kamu tau, aku begitu mencintai kita.

Hari ini, cerita-cerita itu bukan lagi hanya milik kita. Gusti dan semesta mengantar kita pada takdir yang lucu, tapi seru. Kehadiranmu, bocah Peloponessus, membawa aku dan suamiku menjadi penulis buku. Dengan kamu sebagai tokoh utamanya. 


Kemarin suamiku, bapakmu, bilang begini "Gimana kalau buku itu dibully sana sini, tulisan-tulisan kita kan kontroversial". Sambil menguap, aku menjawab "Bodo amaaaat". Hahahahaha Sungguh, Jiwo, aku nggak peduli. Bomat sebomat-bomatnya. Cerita-cerita itu tentang kita, buat apa orang harus suka? Mereka benci pun aku nggak apa-apa, bahkan aku menulis bukan untuk disetujui sama sekali. Aku menulis untuk mencatat, mencatat kita.

Kalau kamu baca ini, jiwaku, mungkin kamu sudah umur belasan, atau malah sudah dewasa dan siap menikah. Kapanpun kamu menemukan tulisan ini, blog ini, catatan-catatan ini, aku cuma mau kamu tau kalau aku bahagia. Bahagia pernah ketemu kamu, menjadi perempuan yang kamu cari-cari setiap hari, pernah dicium pipinya sampai becek, pernah menulis soal kamu, soal kita.

Terimakasih, Sujiwo Arkadievich. Terimakasih sudah menjadi inspirasi, menjadi jiwa, menjadi semesta.

3 komentar

  1. Sudah bisa dibeli Mba? Di mana ya?

    Salam kenal.
    Arifah - Banjarmasin

    BalasHapus
  2. Bisa jadi seperti Sujiwo Tedjo ya anaknya mba hehe

    BalasHapus
  3. Sudah selesai baca buku "Drama Mama Papa Muda" oh kenapa jadi terombang ambing antara pengin cepet nikah dan nunda nikah sampai bener-bener siap.

    BalasHapus