Arkadia. Diberdayakan oleh Blogger.

Teman - Teman Pertama Jiwo

Kalau suatu hari nanti Jiwo nanya siapa teman-teman pertamanya, semoga tulisan kali ini akan membuat dia tau dan mungkin bertemu lagi dengan teman-teman pertama dalam hidupnya.

Sebenernya aneh ya, bayi kok punya teman? Tapi saya senang menyebutnya begitu. Saat anak saya dibawah satu tahun, ada bayi-bayi lain yang sering bersentuhan dengan dunianya. Saya (secara sepihak dan semena-mena) menyebut bayi-bayi lain itu sebagai teman pertama Jiwo. Secara mama-mama mereka adalah mama-mama judes kebanyakan protes, jadi saya gak urus ya kalo mereka protes sama postingan ini. Sabodo teuing. Soalnya mereka pasti protes. Pasti. Apalagi dua mama yang anaknya ada di postingan ini, Saya nobatkan mereka sebagai mama terjudes, terjutek, tertengil dan termalesbanget abad ini.

Oke, daripada kepanjangan, langsung aja ya saya kenalin temen-temen pertamanya Jiwo :)

Yang pertama namanya Ayub, ini bener-bener temen pertamanya Jiwo. Bahkan sejak Jiwo dalam kandungan, ya Ayub ini yang saya lihat setiap hari. Dia anak tetangga depan rumah saya. Saat ini (usia jiwo 8 bulan) usianya 1 tahun 2 bulan. Ayub adalah teman bayi yang pertama bersentuhan dengan Jiwo. Teman jalan-jalan sore setiap hari, teman makan bareng kalau siang, teman jemur kalau pagi, teman jegat tukang sayur motor, bahkan teman berbagi makanan. Saya dan ibunya Ayub adalah mama-mama komplek yang hobinya gosip sore sambil ngajak jalan-jalan anak dan curhat tentang dapur yang berujung sharing makanan. Jiwo sayang, kalau kamu sudah besar, ini ya teman pertama kamu. Namanya Ayub, nama kakak perempuannya (yang sering main salon-salonan sama ibu) Merlyn, dan nama keluarganya Aan. Mereka keluarga asli Purwokerto. Siapa tau suatu saat kamu ketemu lagi, ibu titip salam seksi buat kakak Merlyn :p

Yang kedua, namanya Gauri. Biasa dipanggil Gori atau moci atau bakpao atau apalah yang bulet dan putih. Kalau gak salah, usianya dengan Jiwo terpaut 2 bulan. Dia anaknya temen saya (kakak angkatan di kampus). Sebenernya saya gak terlalu deket sama ibunya, tapi kesamaan nasib akhirnya membuat kami sering -awalnya smsan-lalu watsapan-lalu bbman. Mungkin saya dan mamanya Gori sama-sama butuh tempat berbagi soal bayi dan menjadi mama muda. Jadilah kami kecanduan sama acara bbman yang berujung tukeran foto, trus saling ledek, saling hina, ujung-ujungnya saling maki -_-
Jiwo dan Gori baru sekali ketemu, tapi sudah berpuluh-puluh kali tukeran foto maupun video. Bukannya sok hi-tech, tapi emang Jiwo dan Gori dipisahin jarak tujuh jam kereta api. Sekalinya ketemu, saya langsung pengen banget jambak ibunya yang superduper ultra megatron rese itu. Baru turun dari mobil, assalamualaikum juga belon, Jiwo udah sukses dia bikin nangis. Errr. Satu fakta tentang Gori yang selalu tercatat baik di kepala saya adalah: BUNDANYA GORI KUPER. PAKE BANGET.


Yang ketiga, namanya Raka. Anak teman saya yang punya kisah kelahiran sangat dramatis. Saya dan raka semacam punya hubungan yang lebih dari sekedar anak dan temen ibunya. Saya menyaksikan ibunya sejak mulai hamil sampai melahirkan, saya menyaksikan ibunya berjuang selama kehamilan, bahkan saya masuk keruang persalinan waktu jalan lahirnya belum dijahit dan Raka diadzani ayahnya. Saya ikut serta saat ibunya sibuk mempersiapkan persalinan, saya ada saat ibunya menjerit sakit menjelang persalinan, saya dibalik pintu persalinan saat tangisan pertama Raka terdengar, saya membantu mengurus pemberian nama Raka yang sangat apa adanya. Hubungan saya dan Raka lebih dari sekedar anak dan teman ibunya. Lebih.
Tapi, satu hal yang bikin saya rada males sama Raka, iya, sama kayak Gori: EMAKNYA TENGIL. NYOLOT. PAKE BANGET.


Jiwaku.. kalo nanti kamu ketemu salah satu dari mereka, khusus Ayub, ajak dia bersahabat selayaknya teman lama. Nah, kalau dua sisanya, ajak bersahabat, tapi tolong jambak dulu ibunya. Bilang, diajak berantem sama ibu!

Tidak ada komentar