Blog ini akan dimulai dengan perjalanan kelahiran Akadievich. kita panggil saja Jiwo. karena memang itu panggilan sayang yang kami berikan untuknya. Untuk seorang janin yang mulai menggeliat ingin keluar dari rahim sejak tanggal 4 oktober 2012, jam 5 sore.
sore itu saya sudah berfirasat bahwa Jiwo akan segera lahir. saya sengaja mandi lebih lama agar lebih bersih karena saya ingin melalui peristiwa suci dalam keadaan bersih lahir bathin. saya lalu mengajak suami saya untuk menutup malam dengan sholat magrib dan isya berjamaah kemudian memperpanjang acara doa sehabis sholat. saya mengirim sms kepada orang tua dan keluarga saya, meminta maaf dan memohon ketulusan doa dari mereka. tidak lupa menyalakan twitter dan facebook, lalu minta maaf kepada semua orang. saya benar-benar ingin melahirkan dalam keadaan bersih. tanpa ada perasaan benci dari atau kepada siapapun.
pukul 11 malam saya merasakan nyeri di perut. tadinya saya pikir ini nyeri biasa karena memang usia perut yang besar membuat badan saya sering pegal-pegal. kemudian saya menidurkan diri di kasur sambil terus waspada, kalau-kalau nyeri ini berlangsung terus-terusan, maka saya harus segera ke dokter bersalin. benar saja, nyeri di perut saya makin lama makin menjadi. lalu saya meminta suami saya untuk diantar ke dokter bersalin tempat biasa saya periksa kandungan. tanpa lama-lama, saya dan suami menyiapkan segala keperluan, lalu dengan taxi menuju dokter bersalin.
kami sampai klinik bersalin jam 12 malam. pintu sudah ditutup dan semuanya sepi. suami saya memencet bel dan menggedor-gedor pintu klinik. tidak ada jawaban apa-apa dari dalam. padahal klinik ini terkenal melayani persalinan 24 jam. suami saya tidak putus asa. dia terus menggedor dan mencari pintu lain klinik. tetap tidak ada jawaban. taxi kami sudah pergi, sedangkan saya hanya bisa duduk pasrah sambil menahan sakit di lantai teras klinik.
kami berpikir cepat. segera menelpon seorang teman dekat untuk memintanya mengantar ke klinik lain. Alhamdulillah.. teman kami bisa dan dia segera menjemput kami di klinik. dengan mobilnya kami menuju rumah sakit bersalin terdekat. kami tidak mencoba klinik lain. kami khawatir akan terulang hal yang sama. tutup. dan kami yakin rumah sakit memiliki UGD yang siaga 24 jam tanpa kenal tutup.
kami sampai di rumah sakit terdekat saat saya sudah hampir kehilangan tenaga. saya diperiksa dalam oleh suster dan dinyatakan sudah bukaan 2. suami saya meminta penanganan terbaik. tapi sayang, kamar rumah sakit ini sedang penuh. suster bilang saya masih akan melahirkan besok, masih sempat dilarikan ke rumah sakit lain. kami kembali menjadi petualang malam mencari rumah sakit bersalin (lagi).
akhirnya pilihan kami jatuh pada sebuah rumah sakit umum swasta. sebenarnya ada banyak rumah sakit di kota kami. tapi yang terdekat dari kami adalah rumah sakit swasta ini. syukurlah.. sampai di rumah sakit, saya langsung mendapat penanganan yang baik dan sekaligus kamar yang nyaman. suster bilang saya akan melahirkan besok siang. saya diminta tenang dan menikmati prosesnya. saya cuma bisa senyum miris. sakitnya sampai jungkir balik begini masih disuruh menikmati.
akhirnya saya tertidur di kamar sambil merasakan sakit luar biasa setiap 10 menit sekali. mau tidak mau, setiap sepuluh menit sekali saya harus bangun dan mencari tangan suami saya untuk diremas-remas. special malam ini, kasur rumah sakit kami tiduri berdua. saya tidak mau jauh-jauh dari tangan suami saya. bantal dan guling kurang enak untuk diremas-remas.
Tidak ada komentar